Aku, Senja, dan Lara
Oleh : Ayunda Ade Nurdiana
Senja dan sejuta pesonanya yang menawan
Menarik ke dalam dekapannya dengan begitu lembut
Menyumbangkan ruang serta indra pendengarannya
Bagi setiap pasang mata yang rela menyuarakan isi hatinya
Meski senja hanya hadir tuk sebentar
Namun kehadirannya amat sangat dirindukan serta dinantikan
Oleh perindu kehadirannya dengan setia tulus menantikan
Tuk menyampaikan luapan yang terjadi di hatinya
Senja yang hadir di setiap pertemuan akan petang dan malam
Senja yang hadir diantara cahaya terang dan gelap
Senja yang hadir bukan tuk selama nya menetap
Namun sebentar lalu pergi ke dekapan pemilik seutuhnya
Entah jawaban nya apa dari personal yang terus mengerogoti hating
Memaksaku tuk maju atau terpaku dengan segala perasaan yang sama
Juga memaksaku tuk maju meninggalkan segenap perasaan yang telah berkecamuk
Rasanya ambigu tuk dapat memutuskan pilihan
Suram tuk dapat memilih yang terbaik dari pilihan yang terbaik
Terkecoh akan maksud pemberi kebahagiaan
Yang mampu mengoyangkan pondasi kehidupan
Menghadiahkan sebuah lara yang tak akan pernah hilang
Lara yang mampu memaksa buliran air mata yang turut menetes
Lara yang tak bisa bersuara namun bisa menyiratkan
Aku lantas bingung tuk segera menentukan pilihan
Akan kondisi perasaan yang tersakiti
Aku, senja, dan lara
Senja mampu menyumbangkan ruang tuk bisa mengadu lara hatiku
Senja juga mampu merayuku tuk menilas kembali akan kenangan
Dengan dimensi waktu yang tak akan pernah kembali lagi
Pasuruan, 14 November 2020