Umsida.ac.id – Tim Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) 14 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan inovasi branding produk olahan kering tempe sebagai camilan, di desa Sepande, Candi Sidoarjo, Sabtu (26/09). Inovasi branding produk olahan kering tempe tersebut bertujuan untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahu tempe desa Sepande milik Soleh, yang diberi nama “Ceriping Kriuk Tempek Bapak Soleh”.
Menurut Soleh, selaku pemiliki usaha ceriping tempe ternyata ada 2 jenis kedelai yang menjadi bahan utama pembuatan tahu tempe yaitu kedelai lokal dan luar. “Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, seperti kedelai luar dapat menambah jumlah produksi semakin banyak. Namun cita rasa biasa saja dan cepat membusuk jika tidak segera diletakkan di lemari es. Sedangkan kedelai lokal hasil produksinya tidak banyak namun cita rasa sangat bagus dan tidak mudah membusuk,” terangnya.
Selama 30 tahun UMKM tahu tempe Sepande saat ini, jumlahnya tidak sebanyak dulu. Sekarang hanya 65% tersisa karena faktor perkembangan zaman yang semakin modern sehingga banyak anak muda yang memilih bekerja di pabrik atau membuka usaha lain sehingga pengusaha tahu tempe hanya berasal dari kalangan yang sudah tua-tua. Hal inilah yang membuat tidak adanya inovasi lain atau olahan produk lain selain tahu tempe original/mentahan.
Nurafiyatus selaku anggota KKN-T desa Sepande, menjelaskan bahwa proses produksi tahu tempe memerlukan proses yang rumit dan yang menjadi faktor cepat atau lambatnya proses pembuatan yakni cuaca. “Bahan utamanya adalah tempe, kentang semua bahan diiris tipis-tipis. Lalu siapkan bahan seperti daun jeruk, daun salam, lengkuas, jahe, gula merah kemudian cabai, semua bumbu dimasak dalam penggorengan dan ditumis hingga mengeluarkan aroma harum. Selanjutnya memasukkan semua bahan utama, lalu campur hingga rata dan siap disajikan,” paparnya. Ceriping tempe langsung dikemas dengan kemasan yang menarik. Pemasaran produk ceriping tempe dilakukan menggunakan dua metode yaitu online dan offline untuk memperluas pasar.
Dengan adanya kegiatan branding produk Ceriping Kriuk Tempe Bapak Soleh ini, Tim KKN-T 14 Umsida berharap bisa memotivasi UMKM tahu tempe lain untuk tetap bertahan dan mengembangkan usahanya. “Kami sangat berterimakasih kepada anak muda khususnya mahasiswa KKN-T Umsida yang telah membantu kami dalam mengembangkan usaha tahu tempe ini,” pungkas Soleh.
Penulis : Nurafiyatus S
Editor : Anis Yusandita